Rabu, 25 November 2015

Jumpa lagi di kolom Sudut Kota Gresik. Makanan satu ini, semua kalangan pasti tahu bahkan pernah mencicipinya. Tua maupun muda menggemari makanan tersebut. Hangat bisa, dingin apalagi? Makin seger kalau dimakan waktu panas-panas. Ini dia “BUBUR CINTA” agak unik nama kedainya. Mungkin kalau makan bersama pasangan bisa jatuh cinta kali?? Hahaha itu kata pemiliknya. Kedai ini bisa dijumpai di Pertigaan Jln Raya Morowudi-Cerme.  Pemilik kedai Bubur  ini konon katanya hanya iseng menambahkan nama Cinta di Buburnya. Kedai ini menyediakan bubur andalan yakni Kacang Ijo dan Ketan Ireng. Berdiri sejak tahun 2010, Bubur Cinta milik pak Mashudi setiap harinya cukup ramai. Dengan harga 4000 kita bisa menikmatinya. Cukup murah bukan?.
Sekian, semoga bermanfaat.(LFazriyah16/11)

Rabu, 11 November 2015

BAKSO BENDUNGAN


Bakso bendungan, begitu orang-orang menyebutnya, terletak di jalan raya cerme kidul sebelah timur jalan. Pemilik tempat ini adalah Pak Sarwi. Dahulu tempat ini bernama bakso “cita rasa” namun orang-orang lebih akrab menamai tempat itu dengan bakso “bendungan” karena letaknya berada di pinggir bendungan yang sekarang dialih fungsikan menjadi tambak. Akhirnya diubahlah tempat itu menjadi bakso bendungan. (rahmat)

Senin, 09 November 2015

KULINER GRESIK

warung makan yang bisa di bilang sederhana dan nikmat memang sudah banyak kita temui di tempat tempat keramaian, salah satunya di kota gresik. di kota yang kecil dengan sejuta cerita ini memang mempunyai banyak kuliner, di sini saya ingin berbagi informasi tentang kuliner yang ada di sudut kota gresik. tepatnya di jalan barat pasar no 177 kecamatan cerme gresik, samping haris futsal. pemilik warung ini bernama pak Mustaqim, saya memilih untuk menginfokan warung makan ini pastinya ada alasan yang membuat saya tertarik, yang pertama saat saya melihat tempat ini sudah tertarik dengan tampilan luarnya.ketika mencoba makan di situ ternyata tidak membuat saya kecewa, akhirnya rasa penasaran saya dengan nama SEGO SAMBEL  terobati juga.ternyata kuliner ini berupa nasi dan juga sambal yang di kasih daun TELO (sejenis ubi ubian) dan juga di lengkapi ikan yang bisa di pilih sendiri. dan keunikan lain dari makan di sini memiliki rasa pedas yang luar biasa, karena info yang saya dapatkan dari pak mustaqim, beliau mengaku berasal dari daerah pegunungan di Kediri jadi terbiasa masak mkanan yang pedas

>RENDY F<

Minggu, 01 November 2015

Masjid Nurul Islah Kebomas


Salah satu masjid dengan ukuran besar yang ada di Gresik yaitu Masjid Nurul Islah yang berada di wilayah Desa Randuagung Kebomas Gresik. Lokasi masjid ini sangat strategis karena berada di tepi jalan raya Dr Wahidin Sudirohusodo. Masjid istimewa ini berada di seberang jalan Makam Desa Randuagung. Masjid Nurul Islah ini mempunyai ciri khas dilengkapi 5 kubah (1 kubah besar dan 4 kubah kecil). Selain itu tempat peribadatan umat Islam tersebut juga dilengkapi gapura tanda masuk lokasi masjid. 

Kamis, 29 Oktober 2015

Semangka atau Sumpek-Nyengko desa Sumengko



Sumengko, desa yang terletak di kecamatan Duduksampeyan ini bisa dibilang desa yang cukup luas dan makmur. Desa yang berjarak 1 kilometer dari perempatan Duduksampeyan ini memiliki banyak cerita dan legenda tentang asal usul berdirinya. Seperti yang dikatakan oleh para sesepuh desa Sumengko, yang pada zaman dahulu ada salah seorang yang ahli meditasi di tempat yang angker keramat (pepunden) oleh masyarakat sumengko sering berjumpa dengan seorang perempuan yang mengaku orang pertama yang membuka desa sumengko, orang pertama tersebut bernama MULYO REJO NING SRI dari nama orang pertama tersebut itulah nama aslinya desa sumengko yaitu DESA MULYOREJO .
Adapun cerita berbeda menjadi sumengko yang sekarang adalah karena kehidupan yang menyedihkan dirasakan oleh masyarakat desa sumengko tapi terjadi tahun berapa pun itu tidak dijelaskan yaitu: Sumpek dan Nyengko dirasakan oleh perempuan itu yang menurut bahasa Indonesia menyedihkan dan mencekam. Akhirnya, dari dua kata tersebut diambil dari suku kata sum dan nyengko maka menjadi kata SUMENGKO.
Ada juga yang mengatakan bahwa asal usul desa Sumengko yakni pada awalnya di sebuah wilayah yang tidak terlalu luas, yang dihuni oleh beberapa orang saja dan di sekitar itu terdapat banyak tanaman tetapi kebanyakan tanaman tersebut pohonnya yang merambat dan terdapat buah yang bulat dan dalamnya berwarna merah. Suatu hari wilayah tersebut ditebangi tetapi satu tanaman yang tidak ditebang. Kemudian buah itu dinamakan semangka karena buahnya yang bulat dan rasanya sangat segar. Beberapa hari kemudian banyak orang yang berdatangan ke wilayah tersebut untuk melangsungkan hidupnya. Lama kelamaan wilayah tersebut sangat ramai dan banyak penghuninya . Dan wilayah tersebut belum ada namanya ada satu orang yang berpendapat wilayah tersebut dinamakan “SUMENGKO”, karena banyak tanaman semangka.
Di sumengko terdapat dua makam yang dikeramatkan. Di Desa Sumengko tempat tersebut diberi nama Kendal oleh masyarakat Desa Sumengko.Makam yang pertama adalah makam Mbah Sarkowi, dia adalah seorang prajurit dari Kerajaan Giri pada zaman Sunan Prapen. Makam yang kedua adalah makam dari Raden Qosim. Menurut sesepuh desa cerita tentang Raden Qosim ini belum jelas tetapi ada yang mengatakan bahwa Raden Qosim adalah seseorang yang berasal dari Tuban versi lain juga mengatakan bahwa Raden Qosim berasal dari Drajat. Beliau termasuk seorang yang alim dan punya nilai historis yang konon berkaitan dengan asal muasal Kali Kidul. 

Selasa, 27 Oktober 2015

Sudut Anyar di GKB

      Di tengah hadirnya berbagai bangunan megah di Gresik. GKB tetap berusaha memberikan daya tarik tersendiri bagi warganya, umumnya warga Gresik. Awalnya hanya ada komunitas kecil "pesawat-pesawatan" kini dibuatkan ikon I LOVE GRESIK. Ya lumayanlah


LONTONG BALAP KEBOMAS

             Salah satu menu yang jadi jujugan oleh warga Gresik (wilayah kota), khususnya kaum pencinta makan murah meriah, adalah lontong balap yang satu ini. Rasanya cukup mantap. Buka setiap hari pukul 10.30 WIB sampai habis (biasanya 14.00 WIB). Lokasinya ada di tepi jalan Sunan Giri (sisi barat) Kebomas. lebih kurang 100 meter dari perempatan Kebomas.